MIND MAP MANAJEMEN WAKTU BELAJAR UNTUK MAHASISWA KELAS KARYAWAN

MIND MAP MANAJEMEN WAKTU BELAJAR UNTUK MAHASISWA KELAS KARYAWAN
(Makalah Tugas Matakuliah Creative Thinking)
Oleh:
Yulius Haryanto Seran


ABSTRACT
Permasalahan dalam belajar yang biasanya dialami oleh seorang mahasiswa kelas karyawan, biasaya berkutat soal merasa bahwa tidak memiliki waktu yang cukup. Me-review materi-materi kuliah yang telah diajarkan dosen saja tidak sempat, apalagi meluangkan waktu untuk mempersiapkan bahan untuk kuliah berikutnya, dan membaca buku-buku referensi lain untuk mendapatkan tambahan wawasan atau pengetahuan. Persoalan itu biasanya muncul dengan berbagai alasan yang sebetulnya merupakan dalil, yaitu menumpuknya pekerjaan di kantor, kelelahan fisik dan psikis saat pulang dari kantor sehingga tidak lagi sempat untuk belajar, dan berbagai macam alasan akan muncul untuk membenarkan diri. Maka melalui makalah ini, penulis mencoba untuk menyajikan salah satu metode pembelajaran dan pengaturan waktu belajar yang efektif untuk seorang mahasiswa kelas karyawan, dengan menggunakan Mind Map[1]. Ide untuk membuat mind map pengaturan waktu belajar ini sendiri tercetus setelah mengikuti kuliah Creative Thinking di Universitas Mercu Buana Jakarta kelas Reguler 2 (Kelas Karyawan), dan sebagai tugas terstruktur dari matakuliah yang diampuh oleh dosen Maximus Ramses Lalongkoe, S.Sos, M.Ikom.[2]

KEYWORDS
Belajar, waktu, mahasiswa kelas karyawan, mind map


PERSOALAN UMUM MAHASISWA KELAS KARYAWAN DALAM BELAJAR
Mahasiswa kelas karyawan adalah realitas yang lazim terjadi dimanapun, karena tingginya minat untuk meng-upgrade ilmu tanpa ingin kehilangan pekerjaan di kantor. Banyak juga mahasiswa lebih memilih kuliah dengan program kelas karyawan, karena merasa bahwa hari-hari efektif kerja bisa dimanfaatkan untuk bekerja, demi kebutuhan ekonomi pribadi atau keluarga. Adapula yang memilih menuntut ilmu lewat jalur kelas karyawan, karena merasa bahwa mahasiswa kelas karyawan dapat memberikan ruang interaksi baginya untuk memperluas koneksi, terutama dengan orang-orang yang sudah berkiprah dengan dunia kerja professional. Universitas Mercu Buana Jakarta, adalah salah satu kampus di Jakarta yang memberikan kesempatan kepada masyarkat luas, untuk menempuh jenjang pendidikan sarjana dan magister lewat program kelas karyaawan. Namun dalam prakteknya tak dipungkiri pula, dalam proses kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana s1 atau s2, banyak mahasiswa gugur beraturan dengan berbagai alasan. Beberapa persoalan umum yang ditemukan adalah mahasiswa yang bersangkutan terpaksa tidak meneruskan kuliah karena jam tatap muka dengan dosen di dalam kelas bertabrakan dengan jam kerja di kantor, kesibukan yang banyak sehingga mahasiswa tidak mampu untuk membuat manajemen belajar yang baik sehingga berakibat pada terbengkalainya aktivitas kuliah, ada pula yang masih belum melihat kuliah sebagai prioritas utama dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan lain di masyarakat. Sementara itu segelintir mahasiswa terpaksa tidak melanjutkan kuliah karena permasalahan ekonomi, dimana mahasiswa bersangkutan tidak bisa memenuhi kewajiban biaya kuliah, seperti yang telah ditentukan oleh pihak kampus.
Dari alasan-alasan itu, dapat ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab gugurnya mahasiswa dalam kegiatan kuliah adalah ketidakmampuan untuk mengatur waktu dan pola belajar, sehingga aktivitas di kantor dan kampus saling menumpuk dengan hasil akhirnya adalah sikap menyerah atau mengorbankan kuliah.


MIND MAP
-          APA ITU MIND MAP DAN KEGUNAANNYA
Metode Mind Map diperkenalkan Tony Buzan sejak tahun 1970-an. Terminologi Mind Map sendiri menurut Tony Buzan sang pencipta metode Mind Map dalam buku The Mind Map Book (Buzan and Buzan, BBC Worldwide Limited, 1993) adalah teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak. Hal itu terjadi dengan memanfaatkan ruang penuh dari ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan. Seperti kata, gambar, angka, logika, warna dan kesadaran ruang dalam sebuah pola yang tunggal dan unik. Dengannya, itu memberikan kebebasan penuh untuk mengembangkan kemampuan otak.
Sedangkan menurut Maurizal Alamsyah (mengutip Buzan), Mind Map adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak (2009:20). Sri Redjeki (2007:4) menerjemahkan pengertian Mind Map Tony Buzan sebagai cara mudah menggali informasi dari dalam otak yang merupakan cara baru belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh dengan membuat catatan yang tidak membosankan untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek.
Mind Map berguna untuk banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah untuk mengatur sebuah perencanaan (plan), berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, mendapatkan jalan keluar untuk sebuah permasalahan, berkonsentrasi, mengorganisasi ide-ide secara jelas, dan belajar lebih cepat dan efektif tentang sebuah topik. [3]

-          BAGAIMANA MEMBUAT MIND MAP[4]
Menurut Djohan Yoga, Proses pembuatan Mind Map dapat diringkaskan dalam 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan:
1.      Menentukan central topic dan harus diletakkan di tengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
2.      Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk central topic yang telah dipilih. BOIs biasanya adalah sub dari central topic, bisa juga menggunakan konsep 5W1H (What, Why, Where, When, Who dan How).
3.      Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dalam suatu Mind Map.
4.      Melengkapi setiap cabang dengan Image, baik berupa gambar, symbol, kode, daftar, grafik, dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah membuat sebuah Mind Map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat.

-          ATURAN-ATURAN DALAM MEMBUAT MIND MAP[5]
Dalam membuat Mind Map, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan (Rules of Mind Map) yang harus diikuti, yaitu:
1.      Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (landscape). Central Topic diletakkan di tengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa image dengan minimal 3 warna.
2.      Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.
3.      Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untnuk cabang yang semakin jauh dari pusat.
4.      Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, symbol, grafik, table dan rtime karena lebih menarik sehingga mudah unntuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan image yang 3 dimensi agar lebih menarik lagi.
5.      Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik lagi 5-6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.
6.      Struktur: menggunakan struktur radian dengan Central Topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2-7 buah yang disusun sesuai arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MIND MAP “MANAJEMEN WAKTU BELAJARKU” UNTUK MAHASISWA KELAS KARYAWAN
Mind Map adalah salah satu cara ampuh untuk membuat sebuah manajemen waktu belajar yang baik, terutama untuk para mahasiswa kelas karyawan.
Langkah-langkah membuat mind map manajemen waktu belajar untuk mahasiswa kelas karyawan, yaitu:
1.      Menyiapkan selembar kertas kosong berwarna putih. Sebaiknya menggunakan kertass berukuran A4.
2.      Menyiapkan pena atau pensil, pensil warna atau spidol warna yang akan digunakan untuk menulis kata-kata kunci dan membuat garis / gambar.
3.      Mencari kata kunci (central topic). Dalam hal ini penulis yang berlatarbelakang mahasiswa semester 1 jurusan broadcasting ilmu komunikasi, menggunakan kata kunci: MANAJEMEN WAKTU BELAJARKU yang dituliskan persis di bagian tengah kertas.
4.      Setelah menemukan kata kunci yang dituliskan dengan huruf capital di tengah-tengah kertas, segeralah membuat sebuah daftar kata-kata yang menjadi cabang atau sub dari topic pusat. Dalam hal ini penulis menggunakan 10 sub topic dari manajemen waktu belajarku, yaitu:
a.       Persiapan Kuliah
b.      Kuliah Tatap Muka
c.       E-learning
d.      Membaca (Reading)
e.       Kursus
f.       Libur
g.      Kerja
h.      Keluarga (family time)
i.        Me Time
j.        Friends Time
5.      Setelah menuliskan daftar kata-kata yang menjadi bagian dari central topic, temukan dan uraikan daftar lainnya sesuai dengan sub bagian masing-masing. Maka bagian-bagian dari tiap sub topic yang penulis temukan dapat diuraikan seperti berikut ini:
a.       Persiapan Kuliah
- Rumah (2 jam sebelum hari kuliah tatap muka)
- Di rumah

b.      Kuliah
- Kampus (sesuai Kartu Rencana Studi atau KRS)

c.       E-learning
- Senin s.d jumat (malam hari)
- 2 jam (durasi waktu e-learning)
- Membaca modul
- Mengisi forum
- Menjawab kuis

d.      Membaca
- Perpustakaan (2 jam pada saat berada di kampus yaitu hari sabtu atau minggu)
- Rumah (1 jam setiap hari)

e.       Kursus
- Tempat kursus (sesuai waktunya)
- Rumah (latihan skill videografi)
- Minimal 2 jam

f.       Libur
- Off belajar
- Hari miggu

g.      Kerja
-  Kantor
- Senin s.d jumat pukul 09.00 – 17.00 WIB

h.      Keluarga
- Setiap hari minimal 2 jam pada saat pulang kerja
- Di rumah atau di luar rumah
- Nonton film
- Nonton tv
- Telepon
- Rekreasi

i.        Me time
- Tidak setiap hari, maksimal 2 jam
- Rumah atau di luar rumah
- Olahraga
- MCK
- Perawatan

j.        Friend’s time
- Nongkrong (maksimal 3 jam)
- Tidak setiap hari


Gambar Mind Map
   




BEBERAPA CATATAN
Dalam membuat Mind Map “Manajemen Waktu Belajarku” untuk mahasiswa kelas karyawan, hal lain yang menjadi catatan penting adalah bahwa tiap mahasiswa memiliki persoalan dan latar belakang yang beragam. Maka hal yang harus diperhatikan adalah tidak membuat sebuah generalisasi, melainkan membuat sebuah mind map berdasarkan kebutuhan masing-masing mahasiswa. Mahasiswa yang bekerja pada siang hari akan berbeda mind map manajemen waktu belajarnya dengan mahasiswa yang bekerja pada malam hari. Begitupun juga mahasiswa yang bekerja sebagai freelance akan berbeda pula mind map manajemen waktu belajarnya dengan mahasiswa pekerja in house dari sebuah perusahaan. Apalagi untuk mahasiswa yang masih pengangguran, seharusnya lebih berbeda.
Mind Map “Manajemen waktu belajarku” yang dibuat oleh penulis hanyalah menjadi panduan. Artinya, setiap orang dapat menciptakan metode belajarnya sendiri sehingga apa yang disajikan di atas tidaklah bersifat mengikat atau mengharuskan setiap mahasiswa kelas karyawan untuk mengikutinya. Mind map yang paling baik sesungguhnya adalah mind map yang dibuat sesuai kebutuhan dari mahasiswa, dan bisa dipahami dengan mudah oleh mahasiswa tersebut. 

PENUTUP
Mungkin kita semua sudah mengetahui ungkapan klasik “Time is Money”. Ungkapan ini sesungguhnya tidak dengan serta-merta merujuk pada uang yang harus dihasilkan tiap detik, tapi bagaimana manusia harus mengatur waktunya detik demi detik, agar menjadi tepat-manfaat atau efisien, demi menjadi manusia yang produktif. Dan untuk menjadi seorang manusia produktif, termasuk dalam hal belajar, sangat mustahil dibayangkan jika manusia tersebut tidak memiliki manajemen waktu yang tepat dan teratur.
Akhir kata, penulis ingin mengutip sebuah ungkapan terkenal dari St Fransiskus Xaverius, yang mengatakan, “jadilah hebat dalam hal-hal kecil/ Be great in little things”. Jika kita mampu menyerdahanakan hal-hal besar dalam hidup kita, kemudian mentaatinya sebagai pedoman untuk hidup, maka niscaya kita pun akan menjadi orang sukses, termasuk dalam hal belajar.***



Bibliography

Alamsyah, Maurizal. (2009). Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Dengan Mind Mapping. Jakarta: Mitra Pelajar.
Buzan, Tony &. Berry. (1993). The Mind Map Book. BBC Worlwide Limited.
Buzan, Tony. (2005). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Buzan, Tony. (2002). How To Mind Map. Thorsons Collins Publisher Ltd.
Buzan, Tony. (2004). Mind Map Handbook. Thorsons Collins Publisher Ltd.
Buzan, Tony. (2005). The Ultimate of Mind map. Thorsons Collins Publisher Ltd.
Yoga, Djohan. (2007). How To Apply - Real Time Mind Map at Class Room. Smart Learning & Thinking Center Singapore.





[1] Mind Map adalah metode yang diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an.
[2] Maximus Ramses Lalongkoe,S.Kom,M.Kom adalah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana, Jakarta; pengamat politik.
[3] Tony Buzan, The Ultimate Book of Mind Map, Thorsons Collins Publisher Ltd, 2005, Hal 17
[4] Djohan Yoga, How to Apply – Real Time Mind Map at Classroom (Smart Learning & Thinking Center Singapore, 2007, hlmn 5
[5] Djohan Yoga, How to Apply – Real Time Mind Map at Classroom (Smart Learning & Thinking Center Singapore, 2007, hlmn 7.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Fenomenologis dalam Teori Komunikasi

TEORI INTERPRETIF