Menunggu Bintang Jatuh

"...dan bila sabtu datang lagi, tetapi sinar bulan tak seterang sabtu kemarin, akankah kau lukis lagi mimpimu di atas cadas, tempat kita duduk berdua menunggu bintang jatuh? Sekali lagi, ...dan bila bulan memang sudah enggan memantulkan sinarnya malam ini, akankah kamu masih duduk setia menemaniku, menunggu bintang jatuh?"
"Oh...bintang, meski kakiku kini berpijak di atas cadas yg rapuh, meski sahabatku yg kemarin ikut mengagumi sinarmu telah pergi, di sini aku menunggumu jatuh. Sebab kusadari, selama engkau masih bersinar di atas ketinggian langit, tanganku tak akan pernah sanggup menggapaimu. Dan jika kamu jatuh, aku tahu, di bumi tempat aku berpijak engkau berada. Dan aku pasti akan mencarimu."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi Fenomenologis dalam Teori Komunikasi

TEORI INTERPRETIF